Saturday, November 13, 2010

What is Lupus???

Lupus adalah salah satu karya sastra novel berseri atau sebuah tokoh fiksi karangan Hilman Hariwijaya yang pernah diangkat sebagai sinema televisi Indonesia yang pemainnya suka menguyah permen karet dan naik vespa...Uppsss..bukan Lupus itu yang Saya maksud. Tapi, Lupus itu merupakan suatu rasi bintang di belahan selatan. Rasi ini adalah salah satu dari 88 rasi bintang modern dan juga satu dari 48 rasi Ptolemy. Rasi ini berada di antara Centaurus dan Scorpius. Haduhhhhh....bukan itu pula yang Saya maksud. Maksud What is Lupus di sini adalah:



# Lupus is an autoimmune disease where the body's immune system becomes hyperactive and attacks normal, healthy tissue. This results in symptoms such as inflammation, swelling, and damage to joints, skin, kidneys, blood, the heart, and lungs (http://www.medicalnewstoday.com/info/lupus/)
# Penyakit lupus merupakan penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri (http://www.ekologi.litbang.depkes.go.id/data/abstrak/Freddy200401.pdf

Lupus atau SLE (Systemic lupus erythematosus) adalah suatu penyakit kronik autoimun, yaitu ketika antibodi seseorang menyerang jaringan tubuhnya sendiri. Saat itu terbentuk zat anti yang berlebihan dan salah arah; zat anti seharusnya bekerja melawan kuman, bakteri atau zat asing yang masuk ke tubuh tapi zat anti di tubuh odapus malah merusak organ tubuh sendiri (http://www.antaranews.com/berita/1273745069/lupus-dan-harapan-yang-tak-pernah-pupus)

dan What is Lupus lainnya dapat Anda cari kembali di Internet. Saya akan sedikit memberikan info saja kepada Anda para pembaca, terutama kepada teman saya (nae_ya) yang pernah bertanya kan hal ini. Semoga info selanjutnya dapat bermanfaat karena saya mengambil beberapa dari searching internet.
Lanjut ya.............

Gejala-gejala penyakit dikenal sebagai Lupus Eritomatosus Sistemik (LES) alias Lupus. Eritomatosus artinya kemerahan. sedangkan sistemik bermakna menyebar luas keberbagai organ tubuh. Istilahnya disebut LES atau Lupus. Gejala-gejala yang umum dijumpai adalah:

  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan
Dr. Rahmat Gunadi dari Fak. Kedokteran Unpad/RSHS menjelaskan, penyakit lupus adalah penyakit sistem imunitas di mana jaringan dalam tubuh dianggap benda asing. Reaksi sistem imunitas bisa mengenai berbagai sistem organ tubuh seperti jaringan kulit, otot, tulang, ginjal, sistem saraf, sistem kardiovaskuler, paru-paru, lapisan pada paru-paru, hati, sistem pencernaan, mata, otak, maupun pembuluh darah dan sel-sel darah (http://doktersehat.com/2007/09/24/lupus-apa-itu-penyakit-lupus).

What causes lupus?

Photograph of healthcare professionals
Although doctors are do not know exactly what causes lupus and other autoimmune diseases, most believe that lupus results from both genetic and environmental stimuli.
Since lupus is known to occur within families, doctors believe that it is possible to inherit a genetic predisposition to lupus. There are no known genes, however, that directly cause the illness. It is probable that having an inherited predisposition for lupus makes the disease more likely only after coming into contact with some environmental trigger.
The higher number of lupus cases in females than in males may indicate that the disease can be triggered by certain hormones. Physicians believe that hormones such as estrogen regulate the progression of the disease because symptoms tend to flare before menstrual periods and/or during pregnancy.
Certain environmental factors have been known to cause lupus symptoms. These include:
  • Extreme stress
  • Exposure to ultraviolet light, usually from sunlight
  • Smoking
  • Some medications and antibiotics, especially those in the sulfa and penicillin groups
  • Some infections, such as cytomegalovirus (CMV), parvovirus (such as fifth disease), hepatitis C infections, and the Epstein-Barr virus (in children)
  • Chemical exposure to compounds such as trichloroethylene in well water and dust

What are the symptoms of lupus?

Since no two cases of lupus are exactly alike, there is a wide range of symptoms that are known to affect many parts of the body. Sometimes symptoms develop slowly or appear suddenly; they can be mild, severe, temporary, or permanent. Most people with lupus experience symptoms in only a few organs, but more serious cases can lead to problems with kidneys, the heart, the lungs, blood, or the nervous system.
Lupus episodes, or flares, are usually noted by a worsening of some of the following symptoms:
  • Achy joints (arthralgia), arthritis, and swollen joints, especially in wrists, small joints of the hands, elbows, knees, and ankles
  • Swelling of the hands and feet due to kidney problems
  • Fever of more than 100 degrees F (38 degrees C)
  • Prolonged or extreme fatigue
  • Skin lesions or rashes, especially on the arms, hands, face, neck, or back
  • Butterfly-shaped rash (malar rash) across the cheeks and nose
  • Anemia (oxygen carrying deficiency of red blood cells)
  • Pain in the chest on deep breathing or shortness of breath
  • Sun or light sensitivity (photosensitivity)
  • Hair loss or alopecia
  • Abnormal blood clotting problems
  • Raynaud's phenomenon: fingers turn white and/or blue or red in the cold
  • Seizures
  • Mouth or nose ulcers
  • Weight loss or gain
  • Dry eyes
  • Easy bruising
  • Anxiety, depression, headaches, and memory lossLupus can also lead to complications in several areas of the body. These include:
    • Kidneys - serious kidney damage is a primary cause of death for lupus sufferers.
    • Central nervous system - lupus can cause headaches, dizziness, memory problems, seizures, and behavioral changes.
    • Blood and vessels - lupus causes an increased risk of anemia, bleeding, blood clotting, and vessel inflammation
    • Lungs - noninfectious pneumonia and difficulty breathing due to inflammation of the chest cavity are more likely with lupus
    • Heart - heart muscle and artery inflammation are more likely with the disease, and lupus increases the chances of cardiovascular disease and heart attacks.
    • Infection - lupus treatments tend to depress the immune system making your body more vulnerable to infection.
    • Cancer - lupus increases the risk of cancer, especially of non-Hodgkin's lymphoma, lung cancer, and liver cancer
    • Bone tissue death - a lower blood supply to bone tissue leads to tiny breaks and eventual death of bone. This is most common in the hip bone.
    • Pregnancy - lupus increases the risk of miscarriage, hypertension during pregnancy, and preterm birth.

    What is Lupus? - Video

    A short video by Expert Village explaining a bit about what Lupus is.

    (http://www.medicalnewstoday.com/info/lupus/)

     Ini merupakan hasil penelitian Fredy Komalig, Herryanto, Miko Hananto tentang FAKTOR LINGKUNGAN YANG DAPAT MENINGKATKAN RISIKO PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK

    Penyakit lupus merupakan penyakit inflamasi kronik yang diperantarai oleh 
    sistim imun, dimana seharusnya sistim ini melindungi tubuh dari berbagai penyakit justru 
    sebaliknya menyerang tubuh itu sendiri. Laporan mengenai penyakit lupus di Indonesia 
    belum banyak, data klinis pada penderita lupus dalam jumlah yang banyakpun belum 
    tersedia. Selama kurun waktu yaitu sejak tahun 1988 sampai 1990 di Bagian Ilmu 
    Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universita Indonesia RSCM diperoleh insiden rata-rata 
    sebesar 37,69 per 10.000 perawatan. Angka ini meupakan kelipatan dua setengah 
    yang pernah dilaporkan dalam kurun waktu 1972-1976 yaitu 15,02 per 10.000 perawatan 
    di tempat yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor lingkungan yang 
    dapat meningkatkan resiko peyakit lupus yang berada di DKI Jakarta, dan empat kota 
    disekitarnya sebagai lokasi penelitian.Survei dilaksanakan secara cross sectional dengan 
    jumlah 202 responden pada tahun 2004 untuk mengetahui karakteristik penderita, riwayat 
    penyakit yang dialami sebelum penyakit lupus serta pengetahun, sikap dan perilaku 
    penderita lupus. Hasil penelitian di DKI Jakarta dan sekitarnya menunjukkan bahwa 
    responden terbanyak adalah wanita (94,6%) daripada laki-laki (5,4%). Suku yang 
    terbanyak sakit adalah suku jawa (33,7%), Sunda (17,8%), Cina (16,8%), sedangkan suku 
    Ambon, Bali, Jambi dan Banjar msing-masing ((0,5%). Menurut jenis pekerjaan : yang 
    terbanyak sakit lupus adalah mereka yang tidak bekerja (32,2%), sedangkan paling 
    sedikit pada buruh/ petani (0,5%). Tingkat pendidikan : yang tamat akademi/ perguruan 
    tinggi lebih banyak sakit lupus (49,5%) daripada yang tidak pernah sekolah (1,5%). 
    Penyakit ISPA adalah yang paling banyak (58,9%), stres (85,6%), yang bekerja di luar 
    rumah yang langsung terpajan sinar matahari (22,3%), responden yang merokok (1,9%), 
    keluarga yang merokok dalam ruangan (53,5%), yang menghirup asap rokok di tempat  
    kerja (28,2%). Obat-obat yang banyak digunakan responden sebelum sakit lupus adalah 
    golongan amoksisilin/ampisilin (63,1%), disusul golongan antipiretik/analgetik (36,6%),  
    paling sedikit golongan hidralazin (0,9%). Sedangkan untuk mengetahui responden 
    tentang pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum sakit lupus adalah: responden yang 
    mengetahui tentang perkataan/istilah penyakit lupus hanya 41,1%, lebih banyak yang 
    tidak tahu (56,4%). Resiko yang dapat meningkatkan penyakit lupus secara umum 
    banyak yang tidak tahu (79,2%). Sikap responden lebih banyak yang datang ke rumah 
    sakit (62,8%) untuk mendapatkan pengobatan sebelum penyakit lupus daripada datang ke 
    puskesmas (13,3%). Perilaku responden dalam kehidupan sehari-hari sebelum sakit lupus 
    dalam pola makan teratur (63,4%), istirahat/tidur teratur (61,45%), seks aman (52,5%), 
    sedikit responden yang berolahraga teratur (19,3%). Wanita dengan umur reproduksi, 
    penyakit infeksi, pemakaian obat-obat dan stres dapat meningkatkan penyakit Lupus.

No comments:

Post a Comment