Tuesday, June 14, 2011

Lemak Dan Minyak : Review

LEMAK DAN MINYAK

Dalam teknologi makanan, lemak dan minyak memegang peran yang penting, karena minyak dan lemak memiliki titik didih yang tinggi (sekitar 200oC) maka biasa dipergunakan untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng akan kehilangan sebagian besar air yang dikandungnya dan menjadi kering. Minyak dan lemak juga memberikan rasa gurih spesifik minyak yang lain dari gurihnya protein juga memberi aroma yang spesifik.

Penentuan Angka Peroksida. 
Kerusakan lemak atau minyak yang utama adalah karena peristiwa oksidasi dan hidrolitik, baik enzimatik maupun non-enzimatik. Di antara kerusakan minyak yang mungkin terjadi ternyata kerusakan karena autooksidasi yang paling besar pengaruhnya terhadap cita rasa. Hasil yang diakibatkan oksidasi lemak antara lain peroksida, asam lemak, aldehid dan keton. Bau tengik atau rancid terutama disebabkan oleh aldehid dan keton. Untuk mengetahui tingkat kerusakan minyak dapat dinyatakan sebagai angka peroksida atau angka asam thiobarbiturat (TBA).

Penentuan Asam Thiobarbiturat (TBA).
Lemak yang tengik mengandung aldehid dan kebanyakan sebagai malonaldehid. Banyaknya malonaldehid dapat ditentukan dengan jalan destilasi terlebih dahulu. Malonaldehid kemudian direaksikan dengan thiobarbiturat sehingga terbentuk kompleks berwarna merah sesuai dengan jumlah malonaldehid dan absorbansi dapat ditentukan dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 528 nm. Makin besar angka TBA minyak makin tengik.

Sudarmadji S, Haryono B, Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta

Kandungan Air dalam Bahan Pangan: Review

Air yang terdapat dalam suatu bahan makanan terdapat dalam berbagai bentuk:

1.       Air bebas, terdapat dalam ruang-ruang antar sel dan inter granular dan pori-pori yang terdapat pada bahan
2.       Air yang terikat secara lemah karena terserap (teradsorpsi) pada permukaan koloid makro molekular seperti protein, pektin pati, sellulosa. Selain itu air juga terdispersi  di antara koloid tersebut dan merupakan pelarut zat-zat yang ada dalam sel. Air yang ada dalam bentuk ini masih tetap mempunyai sifat air bebas dan dapat dikristalkan pada proses pembekuan. Ikatan antara air dengan koloid tersebut meruapakan ikatan hidrogen.
3.       Air dalam keadaan terikat kuat yaitu membentuk hidrat. Ikatannya bersifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada 0oF.

Air yang terdapat dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik bahkan oleh aktivitas serangga perusak. Sedangkan air yang dalam bentuk lainnya tidak membantu terjadinya proses kerusakan tersebut di atas. Oleh karenanya kadar air bukan merupakan parameter yang absolut untuk dapat dipakai meramalkan kecepatan terjadinya kerusakan bahan makanan. Dalam hal ini dapat digunakan aw (aktivitas air) untuk menentukan kemampuan air dalam proses-proses kerusakan bahan makanan.

Setiap bahan bila diletakkan dalam udara terbuka kadar airnya akan mencapai keseimbangan dengan kelembaban udara di sekitarnya. Kadar air bahan ini disebut dengan kadar air seimbang. Setiap kelembaban relatif tertentu dapat menghasilkan kadar air seimbang tertentu pula. Dengan demikian dapat dibuat hubungan antara kadar air seimbang dengan kelembaban relatif.

Aktivitas Air dapat dihitung dengan menggunakn rumus:
Aw= ERH/100
Aw= aktivitas air  ERH= kelembaban relatif seimbang

Apabila diketahui kurva hubungan antara kadar air seimbang dengan kelembaban relatif pada hakekatnya dapat menggambarkan pula hubungan antara kadar air (y) dan aktivitas air (x). Kurva ini sering disebut Isoterm Sorpsi Lembab (ISL). Pada kurva ISL dapat diketahui bahwa kadar air yang sama belum tentu memberikan aw yang sama tergantung pada macam bahannya. Hal ini dikarenakan mungkin bahan yang satu disusun oleh bahan-bahan yang mudah mengikat air sehingga air bebas relatif menjadi lebih kecil dan akibatnya bahan jenis ini mempunyai  aw yang rendah.

Friday, June 10, 2011

Pertanyaan saat masih menjadi Mahasiswa

PERTANYAAN SULIT YANG PASTI AKAN ANDA HADAPI SUATU HARI DI KAMPUS X

1. KAPAN LULUS?
2. SETELAH LULUS MAU KEMANA?
^Pikiran Umum Mahasiswa Baru…
Saya masih punya waktu 3 tahun ke depan… jadi gak usah terburu-buru lah… nyantai aja dulu!!
padahal……………………..
#4 Masa Dinamika Mahasiswa X
TAHUN PERTAMA 
Masa Beradaptasi, mengumpulkan informasi, dan persiapan diri…

TAHUN KEDUA 
Masa mencoba dan bereksperimen, membangun jaringan, dan persiapan diri tahap 2…

TAHUN KETIGA
Masa kejayaan dan keemasan seorang mahasiswa…

TAHUN KEEMPAT
Masa Menikmati Perjuangan dan persiapan ke jenjang berikutnya…

** Gak cukup 4 Tahun…????
Silakan nambah sendiri…. (LOL!!!) :)

Thursday, June 9, 2011

I Love You, Mom!!!

I love U Mom

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan bagian nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : “Makanlah nak, aku tidak lapar” ———-KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia dapat memberikan sedikit makanan bergizi untuk pertumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping kami dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan suduku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DUA 

Sekarang aku sudah masuk Sekolah Menengah, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak mancis untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kepentingan hidup. Di kala musim sejuk tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak mancis. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, sudah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Cepatlah tidur nak, aku tidak penat” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi loceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE EMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai keperluan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang pakcik yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya tidak butuh cinta” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE LIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pencen. Tetapi ibu tidak mahu, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi keperluan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi keperluan ibu, tetapi ibu berkeras tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : “Saya ada duit” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE ENAM

Setelah lulus dari ijazah, aku pun melanjutkan pelajaran untuk buat master dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universiti ternama di Amerika berkat sebuah biasiswa di sebuah syarikat swasta. Akhirnya aku pun bekerja di syarikat itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mahu menyusahkan anaknya, ia berkata kepadaku : “Aku tak biasa tinggal negara orang” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE TUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanser usus, harus dirawat di hospital, aku yang berada jauh di seberang samudera atlantik terus segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani pembedahan. Ibu yang kelihatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perit, sakit sekali melihat ibuku dalam keadaan seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan” ———-KEBOHONGAN IBU YANG KE DELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : “Terima kasih ibu..!” Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pasangan kita, kita pasti lebih peduli dengan pasangan kita. Buktinya, kita selalu risau akan kabar pasangan kita, risau apakah dia sudah makan atau belum, risau apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah merisaukan kabar dari orangtua kita? Risau apakah orangtua kita sudah makan atau belum? Risau apakah orangtua kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi… Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi orangtua kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata “MENYESAL” di kemudian hari.

Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib

Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib
12/27/2002
Beliau adalah Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib, orang yang pertama kali masuk Islam dari golongan anak, memiliki kedudukan yang tinggi dan posisi yang luhur di sisi Rasulullah. Beliau juga putri khalifah Rasyidin yang keempat. Kakeknya adalah penghulu anak Adam. Ibu beliau adalah ratu wanita ahli jannah, Fathimah binti Rasulullah, sedangkan kedua saudaranya adalah pemimpin pemuda ahli jannah dan penghibur hati Rasulullah.

Dalam lingkungan yang mulia seperti inilah pada zaman Rasulullah Ummu Kultsum dilahirkan, tumbuh berkembang dan terdidik. Beliau adalah teladan bagi para gadis muslimah yang tumbuh di atas dien, keutamaan dan rasa malu.

Amirul Mukminin Umar bin Khathab al-Faruq , Khalifah Rasyidin yang kedua mendatangi ayahnya untuk meminang beliau. Akan tetapi, mulanya Imam Ali bin Abi Thalib meminta ditunda, karena Ummu Kultsum masih kecil. Umar berkata: "Nikahkanlah aku dengannya wahai Abu Hasan, karena aku telah memperhatikan kemuliannya, yang tidak aku dapatkan pada orang lain." Maka Ali meridhainya dan menikahkan Umar dengan putrinya pada bulan Dzulqa'dah tahun 17 Hijriyah, dan hidup bersama hingga terbunuhnya Umar. Dari pernikahannya mendapatkan dua anak, yaitu Zaid bin Umar al-Akbar dan Ruqayyah binti Umar.

Yang mengesankan pada Ummu Kultsum, istri dari Amirul Mukminin, bahwa suatu ketika Umar keluar pada malam hari seperti biasanya untuk mengawasi rakyatnya (inilah keadaan setiap pemimpin yang bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya dalam naungan daulah Islamiyah ). Beliau melewati suatu desa di Madinah, tiba-tiba beliau mendengar suara rintihan wanita yang bersumber dari sebuah gubug, di depan pintu ada seorang laki-laki yang sedang duduk. Umar mengucapkan salam kepadanya dan bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi. Laki-laki tersebut berkata bahwa dia adalah seorang Badui yang ingin mendapatkan kemurahan hati Amirul Mukminin. Umar bertanya tentang wanita di dalam gubug yang beliau dengar rintihannya. Laki-laki tersebut tidak mengetahui bahwa yang berbicara dengannya adalah Amirul Mukminin, maka dia menjawab, "Pergilah anda dan semoga Allah merahmati anda sehingga mendapatkan yang anda cari, dan janganlah anda bertanya tentang sesuatu yang tak ada gunanya bagi anda."

Umar kembali mengulang-ulang pertanyaannya agar dia dapat membantu kesulitannya jika mungkin. Laki-laki tersebut menjawab, "Dia adalah istriku yang hendak melahirkan dan tak ada seorang pun yang dapat membantunya." Umar bertolak meninggalkan laki-laki tersebut dan kembali ke rumah dengan segera. Beliau masuk menemui istrinya, yakni Ummu Kaltsum dan berkata," Apakah kamu ingin mendapat pahala yang Allah akan limpahkan kepadamu?" Beliau menjawab dengan keadan yang penuh antusias dan berbahagia dengan kabar gembira tersebut yang mana beliau merasa mendapatkan kehormatan karenanya, "Apa wujud kebaikan dan pahala tersebut Wahai Umar?" Maka Umar memberitahukan kejadian yang baru mereka temui, kemudian Ummu Kultsum segera bangkit dan dan mengambil peralatan untuk melahirkan dan kebutuhan bagi bayi, sedangkan Amirul Mukminin membawa kuali yang di dalamnya ada mentega dan makanan. Beliau berangkat bersama istrinya hingga sampai ke gubug tersebut.

Ummu Kultsum masuk ke dalam gubug dan membantu ibu yang hendak melahirkan dan beliau bekerja dengan semangat seorang bidan. Sementara itu, Amirul Mukminin duduk-duduk bersama laki-laki tersebut di luar sambil memasak yang beliau bawa. Tatkala istri laki-laki tersebut melahirkan anaknya, Ummu Kultsum secara spontan berteriak dari dalam rumah, "Beritakan kabar gembira kepada temanmu wahai Amirul Mukminin, bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya seorang anak laki-laki. Hal itu membuat orang badui tersebut terperanjat. Karena ternyata orang di sampingnya yang sedang memasak dan meniup api adalah Amirul Mukminin.

Begitu pula wanita yang melahirkan tersebut terperanjat, karena yang menjadi bidan baginya di gubug tersebut ternyata adalah istri dari Amirul Mukminin. Takjub pula orang-orang yang hadir menyaksikan realita yang berada dalam naungan Islam tersebut ketika seorang kepala negara dan istrinya membantu seorang laki-laki dan istrinya dari Badui.

Setelah berselang beberapa waktu lamanya, tangan yang berdosa dan dengki dengan Islam membunuh Umar bin Khatthab, sehingga Ummu Kultsum menjadi seorang janda.

Tatkala Ummu Kultsum wafat, Ibnu Umar menyalatkannya dan begitu pula putranya, Zaid, yang berdiri di sampingnya dan mereka berdua takbir empat kali.

Ya Allah ridhailah Ummu Kultsum seorang bidan muslimah.

Sumber: Nisa' Haular Rasuuli, Mahmud Mahdi al-Istanbuli & Musthafa Abu an- Nashr as-Syalabi
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Taubatnya Malik Bin Dinar

Taubatnya Malik Bin Dinar
Kehidupanku dimulai dengan kesia-siaan , mabuk-mabukkan, maksiat, berbuat dzalim kepada manusia, memakan hak manusia, memakan riba, dan memukuli manusia. Kulakukan segala kedzaliman, tidak ada satu maksiat pun melainkan aku telah melakukannya. Sungguh sangat jahat, hingga manusia tidak menghargaiku karena kejahatan ku.

Malik bin Dinar Rohimahullah menuturkan: Pada suatu hari aku merindukan pernikahan dan memiliki anak. Maka kemudian aku menihak dan dikaruniai seorang putri yang aku beri nama fathimah.

Aku sangat mencintai anak ku. Setiap kali dia bertambah besar, bertambah pula keimanan di dalam hatiku dan semakin sedikit maksiat di dalam hatiku.

Pernah suatu ketika Fathimah melihatku memegang segelas khamr, maka dia pun mendekati ku dan menyingkirkan gelas tersebut hingga tumpah mengenai baju ku. Saat itu umurnya belum genap dua tahun. Seakan-akan Allah Subhanallahu wa Ta’ala- Lah yang membuatnya melakukan hal tersebut.

Setiap kali ia bertambah besar, semakin bertambah pula keimanan di dalam hatiku. Setiap kali aku mendekatkan diri kepada Allah SWT seloangkah, maka setiap kali itu pula aku menjauhi maksiat sedikit demi sedikit. Hingga usia Fathimah tiga tahun, saat itulah Fathimah meninggal dunia.

Maka aku pun berubah menjaddi orang yang lebih buruk dari sebelumnya. Aku pun belum memiliki sikap sabar yang ada dalam diri seorang mukmin yang dapat menguatkan ku dari cobaan musibah. Kembalilah aku menjadi lebih buruk dari sebelumnya. Setan pun mempermainkan ku, hingga datang suatu hari, setan berkata kepada ku:”Sungguh hari ini engkau akan mabuk-mabukan dengan mabuk yang belum engkau lakukan sebelumnya”. Maka aku bertekad untuk mabuk dan minum khamr sepanjang malam. Aku minum, minum, dan minum. Maka aku lihat diriku terlempar di alam mimpi.

Di alam mimpi itu aku melihat kiamat.

Matahari telah gelap, lautan telah berubah menjadi api, dan bumi pun telah bergoncang. Manusia berkumpul pada hari kiamat. Manusia dalam keadaan berkelompok-kelompok. Sementara aku berada di antara manusia, mendengar seorang penyeru memanggil: Fulan bin Fulan, kemari! Mari menghadap Al-Jabbar. Aku melihat si Fulan tersebut berubah wajahnya menjadi sangat hitam karena sangat ketakutan.

Sampai aku mendengar seorang penyeru menyeru namaku:”Mari menghadap Al-Jabbar!”

Kemudian hilanglah seluruh manusia dari sekitar ku, seakan-akan tidak ada seorang pun di Padang Mahsyar. Kemudian aku melihat seekor ular yang amat besar yang ganas lagi kuat merayap mengejar ke arah ku dengan membuka mulutnya. Aku pun lari karena sangat ketakutan. Lalu aku mendapati seorang laki-laki tua yang lemah. Aku pun berkata:”Hai, selamatkanlah aku dari ular ini!”, Dia menjawab:”Wahai anakku, aku lemah, aku tak mampu, akan tetapi larilah ke arah ini mudah-mudahan engkau selamat!”.

Aku pun berlari ke arah yang di tunjukkannya, sementara ular tersebut berda dibelakang ku. Tiba-tiba aku mendapati api di hadapanku. Aku pun berkata:”Apakah aku melarikan diri dari seekor ular untuk menjatuhkan diri ke dalam api?”, Aku pun kembali berlari dengan cepat sementara ular tersebut semakin dekat. Aku kembali kepada lelaki tua yang lemah tersebut dan berkata:”Demi Allah, wajib atas Mu menolong dan menyelamatkan Ku.”Maka Dia menangis karena iba dengan keadaan ku seraya berkata:”Aku lemah sebagaimana engkau lihat, aku tidak mampu melakukan sesuatu apapun, akan tetapi berlarilah ke arah gunung tersebut, mudah-mudahan Engkau selamat!”

Aku pun berlari menuju gunung tersebut sementara ular akan mematukku. Kemudian aku melihat di atas gunung tersebut terdapat anak-anak kecil, dan aku mendengar semua anak tersebut berteriak:”Wahai Fathimah, tolong ayahmu, tolong ayahmu!”.

Selanjutnya aku mengetahui bahwa dia adalah putri ku. Aku pun berbahagia bahwa aku mempunyai seorang putri yang meninggal pada usia tiga tahun yang akan menyelamatkanku dari situasi tersebut. Maka dia pun memegangku dengan tangan kanannya, dan mengusir ular tersebut dengan tangan kirinya. Aku seperti mayit karena sangat ketakutan. Lalu dia dududk di pangkuanku sebagaimana dulu di dunia.

Dia berkata kepada ku:”Wahai Ayah.”Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (QS. Al-Hadid:16)

Maka kukatakan:”Wahai putriku, beritahukanlah kepada ku tentang ular tersebut.”, Dia berkata:”Itu adalah amal keburukanmu, engkau telah membesarkan dan menumbuhkannya hingga hampir memakanmu. Tidakkah engkau tahu wahai ayah, bahwa amal-amal di dunia akan berubah menjadi sesosok bentuk pada hari kiamat?dan lelaki yang lemah tersebut adalah amal shalihmu, engkau telah melemahkannya, hingga dia menangis karena kondisi mu dan tidak mampu melakukan sesuatu untuk membantu kondisimu. Seandainya saja engkau tidak melahirkanku, dan seandainya saja tidak mati saat kecil, maka tidak ada yang bisa memberikan manfaat kepadamu.”

Dia Romimahullah berkata: Aku pun terbangun dari tidurku dan berteriak:”Wahai Rabb, sudah saatnya wahai rabb ku, ya “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (QS. Al-Hadid:16). Lantas aku madi dan keluar untuk shalat subuh dan ingin segera bertaubat dan kembali kepada Allah SWT.

Dia Rohimahullah berkata:” Aku pun masuk ke dalam masjid dan ternyata imam pun membaca ayat yang sama,”Belumkah datang waktunya bagi orang-orang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah.” (QS. Al-Hadid:16)
…………..

Itulah kisah taubatnya Malik Bin Dinar Rohimahullah yang beliau kemudian menjadi salah seorang imam generasi tabi’in, dan termasuk ulama basrah. Dia dikenal selalu menangis setiap malam dan berkata:”Ya Illahi, hanya Engkaulah satu-satunya Dzat yang mengetahui penghuni surga dan neraka, maka yang manakah aku diantara keduanya? Ya Allah, Jadikanlah aku termasuk penghuni surga dan jangan jadikan aku termasuk penghuni neraka.”

Malik Bin Dinar Rohimahullah bertaubat dan dia dikenal pada setiap harinya selalu berdiri di depan masjid berseru:”Wahai para hamba yang bermaksiat, kembalilah kepada Penolong-Mu!Wahai orang-orang yang lalai, kembalilah kepada Penolong-Mu!Wahai orang-orang yang melarikan diri (dari ketaatan), kembalilah kepada Penolong-Mu! Penolong-Mu senantiasa menyeru memanggilmu di malam dan siang hari. Dia berfirman kepadamu:”Barang siapa mendekatkan dirinya kepada-Ku satu jengkal, maka aku akan mendekatkan diri-Ku satu hasta. Jika dia mendekatkan dirinya kepada-Ku satu hasta maka aku akan mendekatkan diri-Ku satu depa. Siapa yang mendekati diri-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari kecil.”

Aku memohon kepada Allah SWT agar memberikan rizki kepada kita. Tidak ada sesembahan yang Hak disembah Selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang dzalim.

Malik Bin Dinar Rohimahullah wafat pada tahun 130 H. Semoga Allah SWT merahmatinya dengan rahmat-Nya yang luas (Misanul I’tidal, III/426)

Bumbu Rempah-Rempah (Lada, Bawang Putih, Bawang Merah)

Bumbu atau rempah-rempah adalah bahan yang berasal dari tumbuhan , yang biasa dicampurkan ke dalam bahan makanan untuk memberi aroma atau flavor dan dapat membangkitkan selera makan (Rismunandar 1988 diacu dalam Kurniawati 2004). Bumbu selain digunakan sebagai pemberi aroma, juga berfungsi sebagai pengawet alami serta pangan kesehatan (health food) yaitu pangan yang bisa berguna bagi kesehatan tubuh manusia akibat kandungan kimia dan zat gizi yang terkandung didalamnya (Sadar Pangan dan Gizi 2004 diacu dalam Sangadah 2006).
1.1.1        Bawang merah
Bawang merah termasuk ke dalam famili Amarylidaceae. Bawang merah berfungsi sebagai bahan pengawet makanan. Penggunaan bawang merah lebih utama karena aromanya yang kuat. Karakteristik bau dari bawang merah dipengaruhi oleh kandungan minyak volatile yang sebagian besar terdiri dari komponen sulfur (Wibowo 1991 diacu dalam Kurniawati 2004). 
1.1.2        Bawang putih
Bawang putih merupakan bahan alami yang biasa ditambahkan ke dalam bahan makanan atau produk sehingga diperoleh aroma yang khas guna meningkatkan selera makan (Palungkun dan Budiarti 1992 diacu dalam Sangadah 2006). Menurut Milantisari (2005), bawang putih memiliki zat kimia berupa allicin, scordinin, allithanin dan selenium. Allicin sendiri berfungsi sebagai antibiotik, sehingga menjadikan bawang putih dapat berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh manusia (Sadar Pangan dan Gizi 1994 diacu dalam Sangadah 2006). 
1.1.3        Lada
Tanaman lada termasuk ke dalam famili Piperaceae yang terdiri dari lada putih dan lada hitam. Lada merupakan rempah yang sering digunakan dalam pengolahan pangan. Lada biasanya ditambahkan pada bahan makanan sebagai penyedap masakan yang sangat digemari karena memiliki dua sifat penting yaitu rasa dan aroma yang pedas (Rismunandar 1993 diacu dalam Kurniawati 2004). Kedua sifat tersebut disebabkan kandungan bahan kimia organik yang terdapat dalam lada. Rasa yang pedas disebabkan adanya zat piperin dan piperanin serta khavisin yang merupakan persenyawaan dari piperin dengan alkaloid (Wijaya 1992 diacu dalam Milantisari 2005). 

Jagung

1.1.1        Jagung
Jagung merupakan sayuran yang memiliki nutrisi yang cukup baik dimana jagung memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi. Jagung dapat dijadikan makanan pokok karena energy yang dihasilkannya cukup tinggi dapat digunakan sebagai pengganti beras. Jagung memiliki nama latin Zea mays dimana jagung tumbuh pada tongkol yang diselimuti rambut halus yang biasa disebut rambut sutra. Jagung sangat terkenal di Amerika dimana disana jagung ditandakan sebagai musim panas (WHFood 2008).
1.1.2        Kandungan gizi jagung
Jagung memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari kandungan energi yang cukup tinggi bahkan melebihi nasi. Selain itu jagung juga memiliki manfaat yang baik bagi jantung dan paru-paru, menjaga daya ingat, penambah energy serta mengurangi stress (WHFood 2008). Berikut kandungan gizi dari jagung segar.
  
 Tabel 2. Kandungan gizi jagung segar
Senyawa
Satuan
Jumlah
BDD
%
100
Energi
Kal
17.5
Protein
g
0.18
Lemak
g
0.18
Karbohidrat
g
3.5
Kalsium
mg
0.48
Fosfor
mg
-
Besi
mg
0.11
Vitamin A
RE
1.67
Vitamin B
mg
0.11
Vitamin C
mg
-

Bubur Instan

1.1    Bubur Instan
Bubur instan lebih dikenal dengan sebutan pure (asal kata dari bahasa Inggris, yaitu puree), yaitu bahan pangan yang dilembutkan. Bubur instan merupakan bahan makanan yang mengalami proses pengeringan air sehingga mudah larut dan mudah disajikan hanya dengan menambahkan air panas. Beberapa kriteria yang harus dimiliki dalam pembuatan produk bubur instan adalah memiliki sifat hidrofilik, tidak memiliki lapisan gel yang tidak permeabel sebelum digunakan yang dapat menghambat laju pembasahan, dan rehidrasi produk akhir yang tidak menghasilkan produk yang menggumpal dan mengendap (Hartomo dan Widiatmoko 1992 diacu dalam Heryani 2009).
Bubur merupakan istilah umum untuk mengacu pada campuran bahan padat dan cair, dengan komposisi cairan yang lebih banyak daripada padatan dan keadaan bahan padatan yang tercerai-berai. Bubur instan merupakan salah satu  contoh produk makanan siap saji. Makanan  siap saji yang dimaksud adalah jenis  makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk  tersebut (Anonimc 2009).

Beras

1.1.1        Beras
Beras adalah gabah yang bagian kulitnya sudah dibuang dengan cara digiling dan disosoh menggunakan alat pengupas dan penggiling (huller) serta penyosoh (polisher).Gabah yang hanya terkupas bagian kulit luarnya(sekam), disebut beras pecah kulit (brown rice). Sedangkan beras pecah kulit yang seluruh atau sebagian dari kulit arinya telah dipisahkan dalam proses penyosohan, disebut beras giling (milled rice). Beras yang biasa dikonsumsi atau dijual di pasar adalah dalam bentuk beras giling. Tujuan penggilingan dan penyosohan beras adalah untuk: memisahkan sekam, kulit ari, katul dan lembaga dari endosperm beras, meningkatkan derajat putih dan kilap beras, menghilangkan kotoran dan benda asing serta dapat meminimalkan terjadinya beras patah pada produk akhir (Astawan 2007).
1.1.2        Kandungan gizi beras
Beras memiliki komposisi kimia yang berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin serta sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90 persen), sebagian kecil pentosan, selulosa, hemiselulosa dan gula (Astawan 2007). Tabel 1 menunjukkan kandungan gizi beras.
 Tabel 1. Kandungan gizi beras
Senyawa
Satuan
Jumlah
BDD
%
100
Energi
Kal
44.5
Protein
g
0.5
Lemak
g
0.02
Karbohidrat
g
10.2 
Kalsium
mg
1.25
Fosfor
mg
5.5
Besi
mg
0.13
Vitamin A
RE
-
Vitamin B
mg
0.005
Vitamin C
mg
-

Saturday, June 4, 2011

Kelulusan UN SMP 2011

Hari ini, tepatnya 4 Juni 2011 siswa-siswi SMP akan mengetahui hasil UN yg telah dilaksanakannya.. Hasil ini yang nanti akan memberitahukan bahwa si Anak Lulus atau Tidak...


Cuma mau berpesan kepada mereka....



Udah siap menerima amplop hari ini ?? :D
Harapan siswa SMP kelas 9: "dg ni sya mnyatakan bhw ananda "LULUS/T̶I̶D̶A̶K̶ ̶L̶U̶L̶U̶S̶" dlm hsl akhir UN ini. AMIN YA ALLAH~ 
Janji ya kalau LULUS tidak dirayakan scara berlebihan, karena perayaan kelulusan dgn coret2 baju ato naik motor ugal2an sama saja dgn mempermalukan diri sendiri & sekolah. Artinya, pendidikan slama ini telah GAGAL !

Ya Rabb..izinkanlah kami hari hari menangis dlm keadaan senang krena kelulusan & jgn biarkan salah seorang dari kami menangis krena kegagalan.. Amiiin..