Friday, April 15, 2011

Book Recomended: Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin_Tere-Liye

Sinopsis buku ini

Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik. 

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini. 
Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua. 
Sekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.


Review
Aku yakin banyak sudah yang membaca buku ini, termasuk sangat menyukai gaya menulis si penulis buku ini yaitu Tere-Liye,, Aku sendiri sangat menyukai gaya menulisnya dan kisah-kisah yang disajikan oleh Tere-Liye, yang sering disapa dengan Bang Darwis. Kisah-kisah inspiratif yang selalu membuat semangat orang banyak yang membaca karya-karyanya dan memahami arti hidup. Sedikit banyak tema yang disampaikan sangat mudah ditebak dan saling terkait dengan karya-karyanya yang lain dengan gaya menulis yang menarik, saling terkait antara karya yang satu dengan karya lainnya, mudah ditebak tapi sangat mengagumkan banyak orang sehingga para penggemarnya pun selalu menanti karya-karya selanjutnya.
Karya Tere- Liye yang satu ini bisa dibilang cukup menarik tentang kisah cinta seorang gadis yang mencintai seorang laki-laki yang dewasa dengan perbedaan umur sekitar 14 tahun. Kisah yang aku bilang hanya cinta monyet bagi si gadis hingga akhirnya ia tau bahwa cinta gadis tersebut tak bertepuk sebelah tangan, namun sayang..kenyataan itu Ia terima saat cinta itu sudah mulai terkubur bersama waktu. Hingga ia relakan cintanya agar tak menyakiti orang lain.
Memang sedikit "sinetron"  banget karya ini.. tapi cukup menarik untuk dibaca,,, karena gaya menulis dan alur cerita tersebut sangat menarik sehingga pembaca dibawa ke dalam cerita dengan gaya penulis yang menggunakan sudut pandang seorang "Aku".. Hingga akhrinya seolah-olah Aku di sana adalah pembaca snediri yang merasakan kisah itu..
Two Thumbs up for this book... Like This..!!!!

No comments:

Post a Comment