Tuesday, November 9, 2010

Beach Seine (Pukat Pantai)

Pas kuliah MPI (Metode Penangkapan Ikan) yang punya departemen PSP, FPIK IPB dapat tugas buat nyari alat penangkapan ikan ini...Karena tgs kelompok, ya bagi-bagilah buat nyari bahannya...tapi singkat cerita tentang alat tangkap ikan ini...
          Pukat pantai atau beach seine merupakan salah satu alat tangkap yang tertua di dunia (Von Brandt 1984 diacu dalam Rahmawati 2005), di Indonesia putak pantai merupakan alat tangkap tradisional yang penting, dimana dalam pengoperasiannya tidak diperlukan keterampilan khusus. Pukat pantai merupakan alat tangkap yang padat karya yaitu dapat melibatkan banyak orang, di Prigi contohnya, jumlah nelayannya bisa mencapai 20 hingga 30 orang (Priyadi 1994 diacu dalam rahmawati 2005).
           Vont Brandt (1984) diacu dalam Rahmawati (2005) mengelompokan pukat pantai kedalam kelompok seine net, yaitu alat tangkap yang memiliki sayap yang panjang tanpa atau dengan kantong. Metode pengoperasiannya dilakukan dengan melingkarkan ke area seluas-luasnya, kemudian menarik alat tangkap tersebut ke pantai. Walaupun pukat pantai ini memiliki kantong, pukat panai tidak dimasukan dalam kelompok trawl. Hal ini dikarenakan ukuran dari kantong tersebut berbeda. Pukat pantai memilki kantong yang berukuran pendek sedangkan trawl memiliki kantong dengan ukuran yang cukup panjang.
           Pada dasarnya pukat pantai dapat dikelompokan menjadi dua golongan, berdasarkan adanya kantong yaitu pukat pantai berkantong (Mardjudo 2002 diacu dalam Rahmawati 2005) dan pukat pantai tidak berkantong (Wiyanti 2001). Pukat pantai berkantong mempunyai bagian tengah yang bermata kecil dan lebih longgar, sehingga dapat menampung ikan yang tertangkap (Fauzi et al 1996 diacu dalam Rahmawati 2005). Pukat pantai (beach seine) dalam pengoperasiannya menggunakan jaring yang dilingkarkan pada sasaran kemudian dengan tali panjang ditarik menelusuri dasar perairan dan pada akhirnya didaratkan di pantai (Subani dan Barus 1988 diacu dalam Rahmawati 2005).
Beach seine adalah salah satu jenis pukat kantong yang digunakan untuk menangkap ikan, baik pelagis maupun demersal yang berada di tepi pantai. Biasa juga disebut pukat tepi, karena pengoporasiannya hanya terbatas pada tepi pantai. Dewasa ini penggunaan alat ini sangat menurun jumlahnya (Mangunsukarto 1985 diacu dalam Sudirman dan Mallawa 2004). Namun, di beberapa Negara seperti Jepang alat ini masih digunakan, namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan.
*lebih jelasnya,,tanya yang punya blog...masih ada bahannya kok...


No comments:

Post a Comment