31 Oktober 2004
“Happy
Birthday!!!” ucapku hanya untukmu saat itu. Dan saat itu kau tersenyum,
berterimakasih atas hadiah yang ku berikan. Tak lama aku dekat denganmu. Hanya
selang tiga bulan setelah ultahmu, kita saling menjauh. Tak ada lagi kata. Dan
sejak itu, yang ada hanya kau menjadi Bayang Diam bagiku.
31 Oktober 2005
Aku masih ingat
saat ku ucap ‘Happy Birthday’ pada mu pada tanggal ini. Bukan melalui telepon,
sms ataupun bicara langsung padamu, hanya melalui sahabatmu. Tapi entahlah
pesan ku tersampaikan atau tidak. Saat aku melihatmu tertawa bahagia bersama
temanmu, Aku yakin kau bukan jadi Bayang Diam bersama mereka. Karena kau hanya
akan jadi bayang diam untukku.
31 Oktober 2006
Saat tersadar
dari mimpi di tanggal ini, yang terucap hanya kata “Happy Birthday” Untukmu.
Tak ada yang mendengar. Hanya angin yang membawa kata-kata ini terbang menjauh,
menjelajahi dunia ini. Namun kali ini aku nekat. Nekat mengucapkannya Happy
Birthday untukmu. Aku tak berani menelponmu seperti dulu kesalahan yang ku
lakukan hingga akhirnya kau jadi Bayang Diam ku. Hanya lewat sms, aku berani
mengucapkannya. Meskipun aku tahu kau tak akan membalasnya, walau hanya kata “thanks”
saja.
31 Oktober 2007
Aku selalu ingat
tanggal ini dan ritual yang selalu aku lakukan adalah mengucapkan “Happy
Birthday” and Wishes untuk mu. Lagi-lagi hanya angin yang membawanya
menjelajahi dunia ini. Namun aku berharap kau mampu mendengarnya, di tempatmu
berada. Ku kirim sms lagi untukmu di hari ini, namun tetap saja yang ada hanya
Bayang Diam.
31 Oktober 2008
Masih di
tanggal yang sama aku selalu ingat tentang Bayang Diam. Dan masih bernasib
sama, karena aku hanya berani mengirim sms padamu. Dan ini adalah tahun ke-4
kau abaikan diriku.
31 Oktober 2009
Aku masih rindu
akan Bayang Diam tuk tersenyum dan kembai bercanda denganku. Dan Wish hari ini
adalah aku ingin kita bisa seperti saat pertama kali ku ucapkan “Happy Birthday”
untukmu. Aku tau itu sulit menjadi nyata. Karena kamu tidak akan pernah bicara
meskipun aku berada di sebelahmu. Mengirim pesan singkat untukmu masih ku
lakukan juga di tahun ini dan kau pun tak pernah membalasnya.
31 Oktober 2010
Lagi-lagi pesan
singkat itu ku kirimkan kepadamu. “Happy Birthday” yang terucap hanya terbalas
oleh diammu saat kita tanpa sengaja bertemu. Dan tak ada kata yang terucap dari
mulut mu. Aku yakin kau tau, aku sudah mengirim pesan padamu. Karena di akhir
kalimat yang ku kirim, ada namaku di sana. Tapi entahlah kau menyimpan no ku
atau tidak.
31 Oktober 2011
Entahlah ini
tahun ke berapa aku mengharapkan jawaban dari Bayang Diam selama ini. Aku tak
mampu lagi menahan rasa ini. Tersiksa dalam diam yang tak pernah Bayang berikan
makna dari diam tersebut. Entah kau marah, terluka, takut atau perasaan yang
lainnya. Aku tak pernah tau. Karena hingga saat ini yang aku tau kau masih jadi
Bayang Diam untukku.
Happy Birthday
Bayang Diam!!!
Hanya kata itu
yang selalu terucap dan terkirim kepadamu melalui pesan singkat ini. Kau tau?? Betapa
aku berharap diammu terjawab di tahun ini. Namun sama seperti tahun-tahun
sebelumnya, kau tetap menjadi seorang Bayang Diam untukku.
31 Oktober 2012
Entahlah tahun
ini ada kata “Happy Birthday” atau tidak untukmu. Ada pesan singkat atau tidak
untukmu. Karena masih ada 9 bulan 9 hari lagi.
No comments:
Post a Comment