Friday, January 21, 2011

Bahasa Cinta...Sebuah Diorama...

Klasik, tapi tak berdaya untuk membantahnya. Bahwa cinta, memang tak harus memiliki, juga tidak harus membersamai. Walaupun kebersamaan dan memiliki merupakan salah satu bentuk dari cinta itu sendiri. Tapi jika kebersamaan dan kepemilikan dijadikan syarat dan bentuk mutlak dari cinta, maka cinta akan menjadi egois. Sedangkan egois, sepertinya tak layak untuk disandingkan dengan cinta.Cinta adalah memberi. Jika demikian, kita harus siap untuk memberikan apa yang kita cintai. Dalam episode cinta jenis ini, cinta bahkan merelakan apa yang kita miliki untuk orang lain. Bisa jadi yang kita miliki adalah waktu, mungkin harta, bisa juga kemampuan, atau sesuatu dalam bentuk yang lainnya. Cinta juga tak melulu berisi kesamaan. Karena mencintai dalam perbedaan jauh lebih sulit daripada mencintai dalam kesamaan. Dan bukankah salah satu fungsi cinta adalah mengikis perbedaan. Jika semuanya sama, bagaimana cinta itu akan terbukti.Ketidakbersamaan dengan ayah-bunda adalah cinta, karena dengannya kita tahu apa rindu, dan dengannya pula kita ingat apa itu bakti. Kehilangan orang yang disayangi juga cinta, karena cinta terlalu agung untuk dirasa dengan sesaat. Juga terlalu abstrak untuk didefinisikan secara fisik, maka butuh kehilangan untuk membuktikannya. Dengan kehilangan itu, kita tahu sebarapa dalam cinta itu, seberapa luas efeknya untuk hidup dan kehidupan.Kecewa adalah bahasa lain dari cinta. Kecewa ada karena harapan, dan tidak mungkin kita berharap dengan sangat besar kepada orang yang tidak kita cintai. Sedangkan maaf, adalah bahasa lain cinta yang menetralisir kecewa. Maka cinta adalah perjodohan antara kecewa dan maaf. Jika keduanya tidak ada untuk saling melengkapi, maka cinta akan menjadi pincang, akan sulit untuk dirasakan.Marah adalah bahasa cinta yang cukup unik. Karena marah adalah pembelaan terhadap apa yang kita cintai. Maka, biasanya yang menimbulkan marah adalah sesuatu yang melukai apa yang kita sukai, apa yang kita cintai. Tapi cinta juga punya bahasa lain yang bernama sabar. Dan cinta adalah hubungan yang mesra antara marah dan sabar. Marah merangkul sabar, sedang sabar mengecup marah.Dan sepertinya, cinta memang tak perlu didefinisakan. Seindah-indahnya rangkaian kata, tak akan pernah sanggup untuk mengungkapkannya. Cukup dirasakan dan ditebarkan saja, agar dunia ini dipenuhi cinta. Karena Kehidupan itu sendiri adalah bahasa cinta dari Tuhan, dan hanya hati yang berselimut cinta yang bisa memahami beraneka ragam bahasa cinta dari-Nya. Semoga saja, kita termasuk ke dalamnya.**** untuk sahabat yang baru saja menjadi ibu       untuk adik yang tak bisa liburan bersama ibunya       untuk para aktivis yang menukar sebagian liburnya dengan RKAT        untuk sahabat yang baru saja kehilangn papa       untuk sahabat yang baru menggenapkan diennya
:. bahasa cinta memang berbeda-beda, tinggal bagaimana kita memaknainya .:
110111
_Nazrul Anwar_

No comments:

Post a Comment